Helenisme (yang berasal dari kata Hellenizein= berbahasa yunani) adalah roh dan kebudayaan yunani. Pada zaman ini perpindahan pemikiran filsafati, yaitu dari filsafat teoritis menjadi filsafat yang praktis. Tokoh-tokoh yang termasuk aliran etis adalah: 1) Epikuros (341-271 SM), tujuan filsafatnya adalah menjamin kebahagiaan manusia. Menurutnya, tiada sesuatu pun yang ada, yang ditimbulkan oleh sesuatu yang tidak ada, dan tidak ada sesuatu yang ada yang kemudian musnah menjadi tidak ada. 2) Stoa, membagi filsafat menjadi tiga, yaitu: fisika yang berfungsi sebagai ladang beserta pohon-pohonnya, logika yang berfungi sebagai pagarnya dan etika yang berfungsi sebagai buah-buahannya. Pandangan dunia Stoa adalah Materialistis.

Sedangkan yang termasuk aliran-aliran yang diwarnai agama adalah:1) filsafat Neopythagoras, 2) filsafat Platonis Tengah.

Pada abad ke-2 SM dimulailah proses Helenisasi orang yahudi, yaitu seperti Philo (30-50 SM), menurutnya kitab perjanjian lama (kitab agama yahudi) diwahyukan oleh Allah dengan para nabi sebagai alat-alatnya, kemudian ditafsirkan secara allegoris/kaisan. Sehingga memunculkan ajaran bahwa Allah adalah seorang yang adikodrati, yang secara mutlak berbeda dengan kosmos. Allah adalah roh dan dunia adalah benda. Semuanya dipersatukan didalam istilah logos. Logos adalah Allah kedua, logos adalah idea dari segala idea yang juga disebut kebijaksanaan. Tentang manusia, bahwa dalam strukturnya manusia adalah gambar alam semesta dan tujuan hidup manusia adalah menjadi sama dengan Allah.

Pengaruh Philo berdampak pada teolog Kristen dan Neoplatonisme adalah usaha terakhir roh yunani untuk menentang agama Kristen yang sedang tumbuh. Pendirinya adalah Ammonius Sakkas dari Alexsandria (175-242), pencipta Neoplatonisme adalah Plotinus (284-269), menurutnya Allah tidak termasuk dunia ini, tapi termasuk dunia yang tidak diamati, yang mengatasi dunia ia adalah esa.didalam manusia terdapat 3 substansi, yaitu: roh (nous), jiwa (psukhe), dan tubuh (soma). Tujuan hidup manusia adalah kembali dipersatukannya manusia dengan yang illahi. Dan jalan kembalinya terdiri dari 3 tahap, yaitu: kebajikan umum, berfilsafat dan mistik.

 


HIDUP TANPA KOREKSI ADALAH HIDUP YANG TAK LAYAK TUK DIJALANI
 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free